Kamis, 18 Desember 2008

Dan Maryamah Karpov-pun sudah ada bajakannya...

Tadi siang ketika saya naik angkot dari Slipi ke JCC,ada seorang pedagang asongan yang dagangannya menari bagi saya : setumpuk buku dengan harga @ Rp 20.000,-.Buku yang dijajakan dengan disangga tangan kiri itu antara lain : Kite Runner, A Thousand of Splendid Sun, Ketika Cinta Bertasbih (dll, mulai enggak enak melolotin.. buku-buku itu tumpukannya sampai setinggi dagu)dan yang dijajakan di tangan tanda 'most wanted': Laskar Pelangi dan Marymah Karpov. Waw...saya sempat bengong, kemarin saya beli di Gramedia seharga Rp 71 ribu (ini karena diskon karyawan, dari harga hampir 80-an).Menyesalkah saya ?

Ya, tentu saja itu buku bajakan.

Sebagai ibu rumah tangga yang musti berhitung dengan anggaran ketat, tentunya akan memilih harga yang lebih murah. Setuju ??

Sebagai penumpang angkot yang kategori WNI (yang baik dan belum tentu benar) yang mengamalkan butir - butir Pancasila, tentulah akan membeli dari pedagang asongan yang keringatnya sudah sebutir jagung untuk menjajakan buku itu. Barangkali lebih mulia membeli dari pedagang daripada korporasi (ini mengingatkan saya pada film "You Get A Mail" dengan toko buku raksasa 'EF OuW EX' (FOX).

Sebagai seseorang yang sangat 'napsu' buku, tapi uang cekak (bahkan harus menimbang dengan jatah uang makan) tentu tanpa pikir panjang akan membeli yang murah.

Sebagai seseorang yang mencintai buku dan menyayangi dunia yang mengabarkan tentang banyak hal, menembus batas waktu, batas geografis dan mencoba mengintip dapur sang pengarang yang berdarah - darah mencurahkan energinya untuk menulis sebuah buku dan memimpikan bahwa negeri ini tak gelap lagi...tentunya memilih dengan berat hati untuk tak membelinya.

Bagi saya, pembajakan itu adalah sebuah kejahatan, apapun alasannya.Tetapi untuk menilai ini benar atau salah...sungguh sulit bagi saya. Bagaimana pendapat Anda ketika Chairil Anwar mencuri buku Zarathustra dari toko buku karena tak mampu membeli dan ia ingin membacanya ? Karena cahaya (baca: pengetahuan) itu harus dibungkus oleh nominal yang demikian mahal dan tak tersentuh oleh tangan - tangan mungil kemiskinan.

Note : posting gambar menyusul ya