Senin, 14 Juli 2008

Lelaki Dengan Dua Pijar Matahari

Untuk Teguh Esha

Mata itu berpijar bak dua bola helium
Menyalakan peta langit

Mata kanan serupa fajar
Kurasakan jemari energi meraup malam
Mengisi detik dengan makna pada kata
Kau yakin bahwa kata adalah senjata
Setajam apa senjatamu melawan hitam ?

Mata kiri adalah senja
Yang gemetar dalam rengat hari
Berdiri dengan iga retak dan kulit keriput
Adakah raga berpihak padamu ?

Catatan di balik layar :
Ada lampu sebening hati di Bulungan. Satu jahe hangat dan es teh tawar, kudapatkan satu kalimat yang begitu menyentakku ' Wartawan itu menuliskan fakta' Hah !
Sayang aku lupa mengambil moment itu, ketika fosil - fosil sejarah menjelma menjadi energi pada diri 'muda' nan 'pecicilan' ini. I come to realize, to my idealism.
Thanks to Mbak Fanny Poyk (tanpa pakai J), Bang Iwan Soekri for inspiratif moment this day. That is my feel to incredible person who I meet by you - Bapak Teguh Esha - penulis Ali Topan Anak Jalanan.

Tidak ada komentar: